Rabu, 16 Desember 2009

Limbah Plastik Kini Mudah Dihancurkan


img

Malang, Plastik merupakan sampah nomor satu yang jadi musuh lingkungan. Materinya yang susah diuraikan membuat tumpukan sampah plastik terus menggunung. Perlu waktu ratusan tahun mengurai sampai plastik oleh mikroba dalam tanah.

Tapi kini limbah plastik mudah dihancurkan dan bisa terdegradasi dalam waktu 4-8 minggu dan bisa menyatu dalam tanah. Penguraian limbah plastik dengan cepat itu memungkinkan dengan menggunakan teknologi nano.

Teknologi nano yang digunakan di sini adalah penambahan nano kalsium karbonat sebagai filler pada lembaran plastik. Cara kerjanya, mikroorganisme akan mengurai plastik dengan proses erosi secara perlahan.

Semakin kecil ukuran partikel kalsium karbonat (sekitar 50 nm), maka semakin besar kontak mikroorganisme dengan plastik. Artinya proses erosi juga semakin besar, sehingga plastik menjadi lebih mudah terurai secara biologis.

"Teknologi ini sangat ramah lingkungan, karena plastik yang biasanya hanya bisa terurai dalam waktu ratusan tahun bisa terdegradasi dalam waktu beberapa bulan," kata Sekjen Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI) Dr.Eng. Agus Haryono ketika dihubungi detikHealth, Rabu (16/12/2009).

Sebetulnya, bentuk nano partikel itu seperti bubuk, tetapi setelah diformulasikan ke dalam formula plastik maka bentuknya adalah lembaran plastik.

Formula nanoteknologi untuk sampah,--yang merupakan hasil kerjasama peneliti LIPI, BATAN dan Balai Besar Kimia dan Kemasan Deperin--, ini dibuat beragam. Semakin besar kandungan nanonya, plastik akan semakin cepat terurai. Tetapi sifat plastis dan sifat transparannya akan berkurang.

"Jadi perlu formula yang tepat, sesuai dengan keinginan dari pengguna plastik tersebut. Sampai saat ini masih belum ada nama khusus untuk produk nanoteknologi sampah ini. Bentuk kemasan secara khususnya juga belum ada, masih berupa lembaran plastik," tutur Agus.

Pakar polimer kimia LIPI itu mengatakan, semua plastik baik ukuran besar, sedang atau kecil bisa menjadi lebih mudah terdegradasi secara biologis dengan penambahan partikel nano.

Sampah plastik ini apabila sudah dihancurkan (secara biologis) maka bisa kembali ke tanah. Apabila plastik ini didaur ulang menjadi plastik biodegradable juga aman dipakai konsumen karena filler plastik ini adalah kalsium karbonat yang tidak beracun.

"Memang harga jual plastik biodegradable akan lebih mahal dari plastik konvensional. Oleh karena itu harus ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan kuota terhadap plastik biodegradable supaya lebih terjangkau oleh masyarakat luas," ungkap pria yang mengambil gelar S1, S2 dan S3 di Waseda University, Jepang.

Teknologi plastik biodegradable menurut Agus memang lebih mahal daripada teknologi untuk plastik konvensional. Di beberapa negara maju seperti Eropa misalnya, bioplastik dijual di supermarket dengan harga 8-10 kali lipat lebih tinggi dibanding harga plastik biasa.

"Tetapi masyarakat di Eropa masih mampu dan mau membeli bioplastik ini meskipun harganya jauh lebih mahal. Meski mahal harga sebesar itu masih terjangkau untuk mereka selain kesadaran lingkungan masyarakatnya juga sangat tinggi," jelas pria kelahiran Pamekasan, 21 Februari 1969.

Sedangkan di Jepang, pembungkus plastik sebagian besar sudah diberi tambahan kalsium karbonat untuk menambah kecepatan urainya.

Di Indonesia, masih sangat sulit untuk menjual bioplastik yang mahal kepada publik karena daya beli masyarakat dan kesadaran lingkungan yang relatif masih rendah.

"Maka itu pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup harus terus mendorong kesadaran publik ini, sekaligus memberikan subsidi supaya harga bioplastik lebih terjangkau," kata Agus.

Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), menurut Agus juga sangat cocok menggunakan teknologi ini tapi untuk mewujudkannya perlu dukungan dari pemerintah. "Untuk plastik yang akan dibuang ke TPA memang sebaiknya memakai teknologi ini," katanya.

Teknologi nano kini sudah mulai diterapkan di berbagai industri nasional seperti industri keramik, industri tekstil, industri kosmetik, industri pangan, dan industri cat. Menurut kajian Departemen Perindustrian, saat ini 33-35 persen industri nasional sudah menerapkan nanoteknologi di bagian produksinya. Penelitian tentang teknologi nano di beberapa lembaga penelitian seperti LIPI juga sudah mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun swasta.

"Dana riset dari pemerintah cukup, demikian juga kerjasama riset dengan swasta, tentang pengembangan teknologi nano mulai banyak dilakukan," katanya.

Selasa, 10 November 2009

NGABAR (ngaji bareng) PENAMAS Kandepag Malang

Alhamdulillah pada hari kemarin senin, 9 November 2009 seksi PENAMAS DEPAG kab. Malang mengawali kegiatan baru yang dinamai NGABAR (Ngaji Bareng) yang dilaksanakan setiap hari senin setelah Apel pagi. kegiatan ini dilakukan di Musolla Kandepag Kab. Malang.

Dengan kegiatan seperti ini diharapkan bisa menambah khasanah pemahaman dan memperdalam pengetahuan akan agama, serta mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para Penyuluh Kandepag Kab. Malang.

Bagi yang ingin ikut silahkan datang ke Musholla Kandepag Malang jam 08.00 - 09.00 WIB
dan kitab yang dikaji untuk sementara ini adalah Tafsir Jalalain karangan Imam Jalaluddin as-suyuti dan Jalaluddin al-Makhalli. Dan Insya Allah akan membahas kitab atau kajian-kajian yang sedang ramai terjadi di masyarakat.

semoga apa yang kita lakukan ini bisa mendapat petunjuk dari Allah serta mendapatkan Ridlonya. agar kita bisa melaksanakan tugas yang diembankan kepada kita, amin...

Kurangi Penggunaan Produk Plastik


Plastik Aman Untuk Bekal Anak

VIVAnews - Produk plastik yang dijual di pasaran banyak yang mengandung Bisphenol-A (BPA). Bahan kimia pengeras plastik tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh terutama anak-anak.

Meskipun saat ini banyak produk plastik yang aman digunakan tetapi akan lebih baik jika Anda mengurangi penggunaannya. Berikut ini cara agar Anda bisa mengurangi penggunaan plastik.

- Beli daging, buah dan sayuran segar

Kurangi membeli daging atau buah kalengan. Kaleng kemasan makanan juga mengandung BPA yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada plastik. Jadi lebih baik beli daging, buah dan sayuran segar yang biasa dijual di pasar tradisional atau supermarket. Selain lebih sehat karena nutrisi alaminya masih terjaga, rasanya juga lebih lezat. Anda dan keluarga pun terhindar dari kontaminasi BPA.

- Gunakan botol air yang terbuat dari stainless steel

Kurangi konsumsi air minum kemasan yang terbuat dari plastik. Apalagi jika botol plastik tersebut terkena panas dari sinar matahari. Kontaminasi BPA dari botol plastik kemasan cukup tinggi. Cobalah untuk selalu membawa botol air yang terbuat dari stainless steel

- Simpan makanan di wadah yang terbuat dari kaca

Untuk wadah tempat penyimpanan makanan, lebih baik pilih yang terbuat dari kaca. Meskipun berat, tapi lebih aman dan mudah dibersihkan. Bau bekas makanan pun tidak akan menempel lama dan mudah hilang.

- Jeli melihat kemasan produk plastik

Sedikit sulit untuk menemukan produk plastik yang aman dan bebas dari BPA. Untuk itu Anda harus lebih jeli jika memang ingin membeli kemasan plastik. Jangan tergiur dengan harga yang murah karena belum tentu aman. Pastikan ada petunjuk atau lambang bahwa kemasan tersebut aman digunakan.

Penderita Autis Dapat Dikenali Sejak Lahir

Penderita Autis Dapat Dikenali Sejak Lahir

Anak penderita autis memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali sejak mereka lahir. Ketika berumur tiga tahun, gejala tersebut lebih jelas terlihat.

Demikian yang disampaikan Roselyn Saez, praktisi anak berkebutuhan khusus, Linguistic Council Indonesia dalam seminar "Your Child is Special" di Menara kuningan Jakarta, Sabtu (7/11).

Penderita autis memiliki beberapa karakteristik seperti kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penderita autis tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan atau kesedihannya. Mereka juga tidak tahu caranya berkomunikasi.

"Seorang anak penderita autis tidak tahu bagaimana cara memanggil ibunya, mereka akan menyakiti diri sendiri, memukul dirinya hingga ibunya datang, begitulah salah satu cara mereka memanggil ibunya," ujar Roselyn.

Menurut Roselyn, penderita autis seringkali berbicara dengan nada yang monoton dan tanpa ekspresi. Terkadang mereka mengulang-ulang perkataan orang lain yang mereka dengar, atau biasa disebut echolalia.

Selain lemah berkomunikasi, penderita autis seringkali bertingkah aneh seperti selalu mengulangi kegiatan yang sama setiap harinya. "Misalnya mereka memakai seragam sekolah. Pertama pakai baju, kedua pakai celana, ketiga pakai sepatu, selalu teratur karena mereka sulit meng-organize," ujar Roselyn.

Roselyn juga mencontohkan, seorang muridnya yang menderita autis tidak memiliki ketakutan akan bahaya. "Seorang murid saya yang berusia dua tahun suka naik ke lantai empat, mencondongkan tubuhnya ke bawah, hanya untuk mendapatkan sensasi ngeri, dia tidak tahu itu bahaya," ujarnya.

Selain itu, anak penderita autis juga memiliki obsesi berlebih terhadap sesuatu. Misalnya mereka terobsesi terhadap angka, maka mereka akan terus memperhatikan angka-angka, atau terobsesi terhadap tali, mereka akan memaimkan tali terus menerus. "Penderita autis juga peka terhadap sentuhan. Mereka bisa tersakiti hanya karena sentuhan kecil," katanya.

Meskipun demikian, ada kelebihan unik yang dimiliki anak penderita autis. Mereka dapat mengingat informasi secara detil dan akurat. Ingatan visual mereka juga sangat baik dan mampu berkonsentrasi terhadap subyek atau pekerjaan tertentu dalam periode yang lama.

Anak penderita autis membutuhkan perlakuan khusus dan penanganan sejak dini. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan seperti memberikan pendidikan khusus, occupational therapy seperti terapi untuk penderita stroke, terapi bicara dan terapi bahasa, terapi fisik dengan melatih
otot-otot mereka, applied behavioral analysis untuk membantu mengenal perilaku mana yang positif atau negatif, picture exchange communication system, yang merupakan metode belajar melalui gambar, mengekspresikan kata melalui gambar yang mudah ditangkap penderita autis.

Roselyn juga mengatakan, tidak ada penyebab pasti anak menderita autis. Bisa akibat lingkungan, atau pola menjaga kesehatan sang ibu sewaktu hamil, bisa juga pengaruh gen. "Unkown, tidak diketahui persisnya karena penyebabnya bermacam-macam," ujar Roselyn.

Seminar "Your Child is Special" memperkenalkan beberapa ciri anak berkebutuhan khusus, pendidikannya, dan cara membangun hubungan yang baik dengan mereka. Seminar ini diselenggarakan oleh Linguistic Council Indonesia bekerjasama dengan Shining Stars, Kuningan Family and Community Center, dan HOPE Worldwide Indonesia.

Lapan Garap Satelit Tele-Edukasi 'Ki Hadjar Dewantara'

Sistem satelit tele-edukasi Ki Hajar Dewantara (Foto: Lapan)

JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memiliki banyak program pengembangan roket dan satelit untuk memajukan dunia antariksa Indonesia. Salah satu satelit yang tengah dalam proses penggarapan Lapan saat ini adalah satelit tele-edukasi yang dinamakan satelit Ki Hadjar Dewantara.

Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun menyebutkan penggarapan satelit yang bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional ini memang masih dalam tahap studi kelayakan dan penentuan definisi misi dari satelit itu sendiri.

Namun begitu, Adi memberikan sedikit bocoran bahwa satelit Ki Hadjar Dewantara rencananya akan digunakan untuk menunjang program tele-education atau pendidikan jarak jauh untuk siswa siswi sekolah di Indonesia.

"Satelit ini berfungsi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas dari perkotaan ke pedesaan yang sulit dijangkau karena masalah infrastruktur pendidikan. Nantinya, fasilitas transponder pada satelit memungkinkan pengajar melakukan komunikasi kepada siswa yang berada dalam cakupan seluruh Indonesia bahkan se-Asia," kata Adi ketika ditemui Okezone di kantornya, Senin (9/11/2009).

Menurut Adi, dibutuhkan dana sebesar USD200 juta atau Rp 1,8 miliar untuk menggarap satelit ini. Dana itu sepenuhnya dibiayai oleh Dinas Pendidikan Nasional.

Sistem Satelit Ki Hadjar Dewantara terdiri dari ruas antariksa yang berupa satelit yang di dalamnya ada fasilitas transponder untuk melakukan komunikasi dan ruas bumi yang terdiri dari antena pengirim dan penerima isi komunikasi.

Satelit ini nantinya memfasilitasi diseminasi pengetahuan perkotaan ke pedesaan mengenai kesehatan, kebersihan dan pengembangan kepribadian. Selain itu, satelit yang rencananya akan diluncurkan dioperasikan pada 2014 ini bisa juga dimanfaatkan untuk membantu para profesional dalam meningkatkan pengetahuan, serta menjadi solusi permasalahan kurangnya tenaga pengajar terlatih di wilayah terpencil. (rah)

Neil Armstrong Memang Pernah ke Bulan


Foto yang menunjukkan bendera yang pernah ditinggalkan Neil Armstrong

SAN FRANCISCO - Beberapa dekade belakangan banyak yang meragukan mengenai keberhasilan NASA mendaratkan manusia di Bulan untuk pertama kalinya pada tahun 1970an. Banyak yang menyebut foto yang diambil Badan Antariksa Amerika Serikat itu hanya tipuan, dan teori konspirasi.

Teori ini nampaknya akan terpatahkan, sebab sebuah foto terbaru menunjukkan kalau tempat pendaratan pesawat yang meninggalkan permukaan Bulan pada 14 Desember 1972, terlihat bekas Neil Amstrong dan beberapa astronot yang memang pernah benar-benar menginjakkan kaki di Bulan.

Misi yang dinamai The Lunar Reconnaissance Orbiter mengorbit bulan sejak Juni lalu, telah mengirimkan kembali gambar dari lokasi pendaratan Apollo 11 serta yang lain tetapi dengan kualitas yang lebih rendah. Demikian yang diberitakan Sydney Morning Herald, Rabu (4/11/2009).

Dalam gambar beresolusi rendah pendarat jelas terlihat di tengah gambar dengan bendera Amerika tapi dengan patch yang lebih gelap. Gambar kedua yang beresolusi tinggi menunjukkan seluruh lokasi pendaratan termasuk pesawat penemu jejak dan situs peristirahatan serta tempat peristirahatan terakhir dari peralatan ilmiah.

Ini berarti menjadi bukti sementara untuk mematahkan argumen yang menyebutkan kalau Neil Armstrong belum pernah menginjakkan kaki di Bulan, yang dilakukan NASA 66 tahun lalu dengan menggunakan pesawat Apollo 11.

Beberapa ilmuwan mengungkapkan hal ini sengaja dilakukan oleh NASA dan pemerintahan Amerika Serikat untuk menciptakan ketakutan publik dan menyelamatkan imej Amerika yang mulai meredup karena kekalahannya dalam perang Vietnam.

Dalam sebuah kesempatan yang membahas segala kejanggalan pendaratan manusia di Bulan, salah satu ahli astronomi bernama Phil Plait, mengemukakan kejanggalan foto pendaratan Armstrong. Pada foto yang selama puluhan tahun telah terpublikasi ke seluruh dunia itu, sama sekali tidak nampak keberadaan bintang di langit. (tyo)

Kondisi Mahasiswa Jahit Mulut Memprihatinkan

Kondisi 5 mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) yang melakukan jahit mulut semakin memperihatinkan. Kondisi lemas dan rasa meriang melanda mahasiswa itu.

Kelima mahasiswa itu yakni Yanisar, Leonardo, Mutari, Demas dan Epy. Jahitan mulut memaksa mereka mogok makan sekaligus.

"Aksi ini sejak Minggu kemarin. Sebagai aksi keprihatinan menolak penggusuran kampus SETIA," kata Ahas, pengurus senat mahasiswa SETIA di kampus sementara mereka, bekas gedung Walikota Jakbar, Jl S Parman, Senin (9/11/2009).

Rencananya, hari ini merupakan batas akhir pengosongan kampus tersebut. Sudah berkali-kali mahasiswa diwanti-wanti untuk pindah.

Jika pengosongan akan berlangsung hari ini, mahasiswa mengaku tidak akan melawan. Mahasiswa sudah merapihkan barang-barangnya. "Nggak ada niat kami untuk melawan," pungkasnya.