Rabu, 28 Oktober 2009

ALIRAN SESAT SUKARNO

MADIUN-resah dengan keberadaaan faham dan ajaran di dusunnya, waraga Babadan desa Tawang rejo Gemaran mendatangi MUI kab. Madiun. mereka yang tergabung dalam forum keadilan Masyarakat Babadan (FKMB) meminta MUI mengeluarkan fatwa pada aliran yang dipimpin Sukarno.
Perwakilan warga itu diterima Ketua MUI KH> Abdul Mukti Sofwan dan KH. Mukarromain Ihsan, ketua bidang fatwa. Dalam pertemuan tersebut mereka membeberkan tentang ajaran sukarno kepada pengikutnya.
Sutrisno, ketua FKMB menuturkan warga sudah resah dan tidak nyaman. satu-satunya jalan adalah meminta MUI mengeluarkan fatwa. sebenarnya kasus ini sudah ditangani kepolisian dan perangkat desa setempat, tapi belum ada kejelasan dan hasil pasti. "ajarannya menyimpang, kamipun punya bukti pendukung , rumah saya ada di depan rumah sukarno. jadi saya mengetahui memang ada kegiatan yang menyesatkan"jelasnya.
Beberapa fakta yang dibeberkan ke MUI diantaranya dugaan ada dua pengikutny ayang hamil. Sutrisno juga membeberkan keseesetan ajaran sukarno. diantaranya pengikutnya sinis dan terlihatmencibir apabila melihat orang beribadah atau ke masjid.
juga, jika mendengar adzan, mereka menganjurkan menutup telinga. pengikutnya juga sering mencibir ketika mendengar pujian-pujian di masjid. selain itu Sukarno pernah menyebarkan berita bahwa kelak muncul kerajaan dan sukarno-lah yang menjadi rajanya. "Sukarno mengklaim pula dirinya bis berkomunikasi dengan roh para nabi. Bahkan sering naik ke langit ke tujuh untuk menemui nabi Adam" papar Sutrisno.
fakta lain dibeberkan Alim Prakoso, sekretaris FKMB. warga merasa resah karena pengikut aliran Sukarno sering mengajak warga bergabung. yang juga membuat warga kesal, Sukarno mengklaim bahwa yang diajarkannya adlah intisari Al-Qur'an. Alim juga menyoal sikap perangkat desa setempat karena aliran itu ada sejak tahun 2000.
"kami mohon MUI turun tangan dan memberikan fatwa, jangan sampai pengikut ajaran ini bertambah", jelasnya.

di ambil dari salah satu media cetak nasional

BAHA'I DISEBARKAN MELALUI PERNIKAHAN

Pada dasarnya, kehadiran ajaran Baha'i di Desa Ringin Pitu tidak menjadi masalah. Sebab dari delapan ribu jiwa atau 2.650 kepala keluarga yang menghuni Ringin Pitu, 60 persennya memiliki keyakinan aliran kepercayaan.

Mulai Saptodarmo, Perjalanan Pangestu, hingga Roso Sejati, dapat bertumbuh kembang secara toleran dengan pemeluk agama yang diakui pemerintah. Persoalan baru muncul ketika pihak desa melakukan pendataan KTP massal.

Setiap pemeluk Baha'i selalu menolak mengisi kolom agama di dalam KTP selain Baha'i. Proses ini seringkali menimbulkan perdebatan keras dengan perangkat desa. Sebab, jika tidak diisi Baha'i, mereka lebih baik memilih mengosongkan kolom agama.

"Tentu saja kami menolak dengan suara keras. Biasanya kalau sudah begitu, mereka (Baha'i) pasrah diisi agama apapun. Dan kami biasanya mengisinya dengan agama Islam," tutur Bakri, Kepala Desa Ringin Pitu, Rabu (28/10/2009).

Alasan pemilihan Islam, karena ajaran yang mereka miliki ada kemiripan dengan Islam, meski unsur Nasrani dan Yahudi juga ada.

Sedangkan untuk urusan pernikahan, Baha'i menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Baha'i yang didalamnya berisi sembilan orang. Sah atau tidaknya suatu perkawinan dan perceraian tergantung keputusan majelis.

Diakui Bakri, jika para pemeluk Baha'i ini sebagian besar sebagai sosok yang fanatik, militant, dan cerdas. Namun, kemilitanannya, termasuk kebiasanya menyisipkan ajaran setiap kali bergaul, membuat sebagian orang merasa kurang nyaman.

Bahkan, tak jarang warga yang sebelumnya asyik berbincang, satu per satu pergi ketika ada orang Baha'i hadir. "Enaknya debat dengan orang Baha'i itu tidak bisa berhenti sebelum dipukul kursi," terang Bakri.

Sekretaris Desa Ringin Pitu, Tarnu menambahkan, meski sebagian besar umatnya bermata pencaharian sebagai petani, kaum yang di Desa Ringin Pitu diperkirakan berjumlah sekira 40 orang itu diduga memiliki sistem keuangan yang terorganisir rapi.

Mengenai model penyebaranya, para pengikut Baha'i memilih menggunakan jalur kekerabatan, dengan cara pernikahan, selain mendekati orang-orang yang minim pengetahuan agama. "Kalau orang yang pengetahuanya dangkal, akan mudah dirayu untuk masuk ke dalamnya," terangnya.

diambil dari www.okezone.com
(Solichan Arif/Koran SI/lam)

Selasa, 27 Oktober 2009


Dulu ada yang beranggapan bahwa manusia adalah tubuh yang berjiwa, tapi anggapan itu sekarang telah beralih dengan adanya pengembangan disiplin ilmu Psychology yang kini sudah berjalan melangkah keluar, memasuki area metafisik – Parapsychology. Ilmuwan di negara barat sependapat bahwa manusia adalah jiwa yang bertubuh, jangan heran kalau mereka pun mampu melakukan experience outside body (EOB) atau yang disini dikenal dengan istilah ragasukma.

Jika sebuah mobil melintas di hadapan kita, maka pandanglah sang supir – itulah manusia nya yang mengendalikan alam semesta dirinya baik fisik maupun metafisik. Terkadang terjadi sang supir lengah, lalu mendekatlah seorang preman – supir dipukul pingsan, preman masuk kedalam mobil dan mengendalikannya, akhirnya jalan mobil ga karuan. Begitulah serupa dengan kasus kesurupan yang kadang terjadi, disaat sang supir sebagai pemimpin unsur bumi (kholifah fil aradh) lengah, maka kendali dipegang oleh lainnya

Kembali, bahwa manusia adalah JIWA yang bertubuh. Tubuhnya tidak lain hanyalah unsur mineral semata yang tidak beda dengan unsur bumi, yang bisa rusak termakan hukum alam atau law of the universe (sunnatullah). Tidak ada yang bisa dibanggakan dari tubuh manusia, baik dari kekuatan, keindahan dan lainnya. Tubuh Gajah jauh lebih besar daripada tubuh manusia, kekuatan tubuh gajah jauh melebihi kekuatan tubuh manusia, mata seekor burung elang jauh lebih tajam daripada mata manusia.

Lalu kenapa manusia dikatakan sebagai pemimpin di alam semesta ini, baik alam semesta micro yang merupakan dirinya sendiri maupun alam semesta makro. Allah ber firman bahwa dijadikan nya manusia adalah sebagai Master of The Universe, pemimpin .. tapi kenapa tubuhnya kalah kuat dengan gajah, matanya kalah tajam dengan elang? Benar, kalau kita bicara tubuh manusia sangatlah rentan. Tubuh manusia bukanlah yang diisyaratkan sebagai khalifah, tetapi jiwa tersebutlah yang di isyaratkan sebagai pemimpin – karena manusia memang adalah JIWA yang bertubuh.

Mata seekor burung hantu bisa melihat di kegelapan malam.
Mata (’ainun) manusia tidak mampu melakukan hal itu tapi ..
PANDANGAN (bashor) manusia dapat melihat menyeberangi lautan ribuan kilometer, yang mana tidak mampu dilakukan oleh burung elang atau makhluk apapun. Itulah hebatnya unsur rohani manusia, unsur langit manusia atau unsur samaawaat.

Manusia adalah jiwa yang bertubuh, manusia adalah samaawaat yang terbungkus aradh. Karena itu marilah kita mulai alihkan perhatikan kita tidak melulu pada unsur jasad kita tapi lebih menitikberatkan pada unsur samaawaat kita, tidak melulu fokus pada hardware kita tetapi lebih menekankan pada perawatan software, pengembangan software, pengoptimasian software sebagaimana hakikat diri manusia yaitu JIWA yang BERTUBUH.

Kekuatan Rayap

Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.

Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.

Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.

Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

  1. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
  2. Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.

Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. “Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?” Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.

Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.

Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin